Senin, 30 April 2018

BUSINESS

Share & Comment


PTAkses Pelabuhan Indonesia (API) merupakan anak perusahaan dari PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) dan PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) yang didirikan pada tanggal 4 Agustus2014. Pendirian API oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC dipicu oleh kebutuhan akses darat dengan kapasitas dan kualitas yang memadai untuk mendukung pengembangan Pelabuhan New Priok Kalibaru, IPC melalui PPI dari tahun 2012 mulai melakukan konstruksi Pelabuhan New Priok Kalibaru berupa terminal kontainer dengan kapasitas sampai 12.5 teus/tahun dan terminal curah cair (petrolium) sebesar 10.000 metric ton/tahun. Target awal yang dibebankan pada API adalah melakukan akuisisi saham Jalan Tol Cibitung-Cilincing yang dimiliki oleh perusahaan Malaysia. Sebuah jalan tol yang sangat strategis bagi pelabuhan Tanjung Priok menghubungkan dengan hinterland utama berupa daerah industri di arah Timur.
Bagi IPC bahkan secara Nasional API adalah pioneer dalam bidang penyediaanJalan akses khusus dan/atau Jalan Tol kepelabuhan dan fasilitas pendukungnya yang pada tahap awal dibuat untuk mendukung akses menuju pelabuhan-pelabuhan di lingkungan IPC dan di tahap berikutnya tidak tertutup kemungkinan untuk mendukung akses menuju pelabuhan-pelabuhan di luar IPC.
Berikut sejarah singkat Perusahaan dari saat pendirian di tahun 2014 sampai dengan saat ini.


 Gambar I-1 Skema Sejarah Perusahaan

Tahun 2014:
PT Akses Pelabuhan Indonesia (API) merupakan anak perusahaan dari PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) dan PT Pelabuhan Tanjung Priok didirikan pada tanggal 4 Agustus 2014, dengan tujuan utama adalah akuisisi Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC)untuk terlibat dalam penyediaan Worldclass Port Access ke lokasi Pelabuhan Pelabuhan Tanjung Priok, terutama pelabuhan New Priok Kalibaru.
Tahun 2015:
Dalam rangka pencapaian tujuan untuk menyediakan akses ke pelabuhan utama IPC, yaitu pelabuhan Tanjung Priok, API menetapkan aksi korporasi pertama yaitu akuisisi kepemilikan saham di Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) yang pada mulanya 90% sahamnya dimiliki oleh MTD Capital Berhard-Malaysia dan partner lokal PT Nusacipta Etika Pratama sebesar 10%. Transaksi akuisisi dapat diselesaikan pada September 2015 dimana API berhasil membeli 45% saham berupa saham baru berdasarkan nilai buku.
Sehingga kepemilikan PT MTD CTP Expressway (MTDX)menjadi:
MTD Capital Berhard (MTDC)                    : 50%
PT Akses Pelabuhan Indonesia (API)        : 45%
PT Nusacipta Etika Pratama (NEP)            :   5%

Tahun 2016:
API fokus membantu pembebasan lahan JTCC di MTDX. Pada saat sebelum akusisi, sejak memperoleh konsesi JTCC tahun 2007 MTDX hanya mampu membebaskan tanah 14 Hektar.
Sejak masuknya API sebagai pemegang saham baru di akhir tahun 2015, MTDX berhasil melakukan percepatan pembebasan lahan dan di akhir tahun 2016 lahan masyarakat yang berhasil dibebaskan telah mencapai 70 Hektar. Sebetulnya kemampuan Tim lapangan (P2T dari BPN dan PPK Pengadaan Lahan JTCC) dibantu staf MTDX untuk membebaskan lahan sangat bagus namun terkendala oleh ketersediaan dana pengadaan lahan yang menjadi kewajiban Pemerintah. Untuk mengatasi keterbatasan dana Pemerintah digunakan mekanisme dana talangan BUJT yang akan diganti oleh Pemerintah. Di tahun 2016 MTDX merealisasikan Pengadaan lahan menggunakan dana talangan yang sangat terbatas sebesar Rp. 289 miliar karena masih belum jelasnya kecepatan Pemerintah untuk melakukan penggantian dana talangan yang sudah dikeluarkan BUJT.
Selain proyek JTCC, API juga berusaha memberikan solusi kepada IPC atas dua persoalan akses ke pelabuhan Tanjung Priok/Kalibaru sebagai berikut:
-            Berusaha mendapat kontrak (penugasan) dari IPC untuk mendapatkan Kompensasi dari Pemerintah sebagai pemilim proyek pengembangan Jalan Tol Akses Tanjung Priok atas penggunaan tanah HPL Tanjung Priok seluas 13.5 Ha.
-            Berusaha mendapat kontrak (penugasan) dari IPC untuk mengelola proyek pengembangan jalan akses Timu Kalibaru atau New Priok East Access (NPEA) yang menghubungkan langsung JTCC menuju New Priok Kalibaru.

Tahun 2017:
Pada tahun 2017 ini ada perkembangan signifikan di MTDX, yaitu dengan masuknya PT Waskita Toll Road (WTR) menjadi pemegang saham MTDX menggantikan seluruh 55% saham MTDC dan NEP yang mencapai closing di bulan Mei 2017 dan merubah nama MTDX menjadi PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (CTP). 45% saham yang lain tetap dimiliki API.
Dengan masuknya WTR sebagai pemegang saham baru CTP menjadi lebih agresif dalam memberikan komitmen dana talangan kepada BPJT dan telah ditandatangani Amandemen Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada tanggal 29 Mei 2017 dimana CTP memberikan komitmen penyediaan dana talangan sebesar Rp. 2 triliun.
Selain dalam hal pembebebasan lahan, dengan dukungan penuh seluruh pemegang saham berusaha akan segera mulai konstruksi di bulan Agustus 2017 dengan skema “Contractor Pre-Financing” sampai dengan Financial Close dimana umumnya bank mensyaratkan pembebasan lahan telah mencapai 75%.
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

IPC LOGO

PT.AKSES PELABUHAN INDONESIA

Copyright © PT Akses Pelabuhan Indonesia